Kyu-Ran || A Loved One Part 1

A loved one

 

Kyu-Ran || A Loved One | A Fanfiction By Gorjesso@2015 All Right Reserved

Main Cast : Cho Kyuhyun-Kim Ran-Choi Siwon

Other Cast : Lee Sungmin, Jung Soori

Author : Fatmawati Kartika [gorjesso]

Rate : PG-15

Genre : Romance, Hurt

 

PART 1

 

Gak ada typo gak KECE! Happy reading..

 

A Loved One || Gorjesso

 

_Saat bening suasana ini menyapa | When the atmosphere is clear greet _

“Bogoshipo..”

Kyuhyun menerima pelukan kakaknya kala baru saja menjejakan kakinya dikampung halamannya Seoul, Korea Selatan. Membalas pelukan kakaknya itu dengan rindu. Cho Ahra nama kakaknya. Seorang pemain biola dan juga seorang pengacara. 2 profesi yang berbeda. Tapi keluarga Cho memang tak pernah mempermasalahkan itu. Sedangkan Kyuhyun, putra bungsu keluarga Cho lebih memperlihatkan bakat bisnis namun juga tak memungkiri bahwa ia punya suara indah yang menenangkan.

“Selamat, kau akan menjadi CEO Lypco Group setelah ini.” Ucap Ahra sembari menggandeng lengan adik laki-lakinya itu.

“Eiy, seharusnya kau yang mendapat jabatan ini. Kau kan anak pertama.” Ujar Kyuhyun.

“Ck! Karena kau yang belajar bisnis, bukan aku!” Balas Ahra. “Cha! Sekarang kita akan menemui appa dan eomma yang sudah membuat penyambutan besar-besaran untukmu.”

“Nde?”

Kyuhyun hanya pasrah ditarik oleh kakanya yang langsung membawanya menuju mobil. Sedangkan otaknya sedang berpikir penyambutan besar-besaran seperti apa yang disiapkan oleh orang tuanya. Karena mengingat saat pesta perpisahan ketika ia hendak pergi ke Jerman untuk mengurus cabang Lypco Group juga orang tuanya melakukan pesta yang dimana seluruh karyawan perusahaan dari kantor pusat Lypco juga turut diundang. Bayangkan, karyawan Lypco Group itu ada ribuan. Dan—

Oh tidak, jangan lagi!

Memikirkannya membuat Kyuhyun pening seketika.

A Loved One || Gorjesso

 

Mesin mobil yang ditumpangi Kyuhyun berhenti didepan sebuah rumah mewah yang terlihat begitu terang dengan berbagai lampu hias diberbagai sudutnya. Oh tidak! Ternyata kedua orang tuanya benar-benar tak berbohong soal penyambutan ini. Kyuhyun bahkan akan lebih bersyukur bila penyambutan ini hanya berupa pelukan rindu dan kemudian ia dibiarkan tidur karena sesungguhnya ia sedang mengalami jet lag! Oh…membayangkan dirinya harus berpidato, menyalami, dan terus memasang senyum manis membuatnya berkali-kali membuang nafas kesal.

PLETAK

“YAK!” Protes Kyuhyun. “Kenapa memukulku?!”

“Berhentilah membuang nafas seperti itu dan pasang senyummu!” Perintah Ahra yang kemudian menarik dua sudut bibir Kyuhyun dan ditambah lagi mencubit 2 pipi Kyuhyun yang cubi.

“Ya! Ya! Ya!” Jerit Kyuhyun yang menjadi pelampiasan kegemasan Ahra.

“Pipimu bertambah cubi saja.” Ujar Ahra. Dan Kyuhyun hanya memutar bola matanya jengah. Dari dulu hingga sekarang kalimat ini selalu didengar Kyuhyun dari kakaknya. Dan ini sungguh menyebalkan karena ia masih saja seperti seorang adik kecil.

“YAK!” Jerit Kyuhyun karena kakaknya kembali mencubit pipinya. “Aishhh…jinja!” Umpatya kesal dan hendak membalas pada Ahra namun wanita itu sudah berlari masuk kedalam rumah.

“YAKK! Jangan berlari kau sedang mengandung!” Teriak Kyuhyun khawatir.

“Mari tuan muda, semua orang sudah menunggu.” Kyuhyun tersentak dan kemudian melihat ternyata masih ada supir Min, supir keluarga Cho yang masih menugguinya untuk masuk.

 

Selesai memberikan pidato singkatnya dalam acara penyambutan untuk dirinya Kyuhyun pun lebih memilih untuk menghindari semua orang dan duduk disebuah kursi santai ditaman belakang rumahnya yang juga menjadi tempat pesta hanya saja tidak banyak yang orang disini karena mereka lebih memilih menikmati musik yang ada didalam rumah Kyuhyun yang besarnya seperti ballroom.

Kyuhyun memijit pelipisnya pelan. Oh…efek dari jet lagnya belum mau hilang juga padahal tadi ia sudah meminum ramuan herbal yang biasa ia minum karena saking seringnya ia jet lag jika bepergian jauh. Dilihatnya layar ponselnya dan mendapati sebuah pesan dan itu dari kakaknya yang pasti sedang mencari-cari dirinya. Dan ia tak mau ambil pusing lagi untuk masuk kedalam ruangan itu.

A Loved One || Gorjesso

 

Lypco Group seperti diguncang saat ini. Bukan oleh bisnis seperti harga saham yang tiba-tiba turun atau apa, hanya saja semua karyawan heboh ketika melihat bos mereka yang baru saja memasuki loby perusahaan dengan langkah yang menawan, badan yang tegap, serta ketampanan yang tak usah ditakar lagi. Oh, semua pegawai wanita tak bisa untuk tidak memasang wajah kagum dan mata berbinar memuja. Ketampanan presiden direktur mereka terlalu keterlaluan.

Cho Kyuhyun, orang itu. Namun ia hanya memasnag senyum sedikit yang  malah ternyata semakin membuat karyawan wanita semakin sesak nafas dibuatnya. Kyuhyun heran, bukankah mereka juga kemarin melihat dirinya saat pesta penyambutan. Tapi kenapa mereka baru memujinya sekarang?

Oh, tentu saja. Itu karena kemarin hanya jajaran direksi saja yang datang ternyata dan beberapa orang penting dari setiap divisi dari Lypco Group.

“Ruangan anda ada dilantai 29.” Ujar sekertaris Lee memberitahu Kyuhyun. Kyuhyun memasuki lift khusus direksi dan sekertaris Lee yang memencet tombol menuju lantai 29.

Setibanya dilantai 29 dan masuk kedalam ruangannya. Kyuhyun juga mengajak sekertarisnya itu untuk masuk. Untuk melepas rindu dengan seorang laki-laki yang sudah dianggapnya kakak ini. “Lama tidak bertemu, hyung…”

Kyuhyun pun langsung memeluk sekertaris Lee. Sahabat dari masa junior high school hingga sekarang laki-laki itu menjadi sekertarinya. Kyuyun sendiri yang meminta Lee Sungmin—nama lengkap laki-laki itu—untuk menjadi sekertarisnya. “Kau semakin tinggi, Kyu..” Ujar Sungmin memnbalas pelukan adiknya itu.

“Ck! Aku bahkan sudah lebih tinggi darimu dari dulu.” Cibir Kyuhyun. Lalu mereka tertawa bersama.  Namun beberapa detik kemudian tawa itu menghilang dan diganti wajah gusar dan menyedihkan. Hal yang sebenarnya selalu ditakutkan oleh Sungmin ketika adiknya kembali ke Korea.

“Kau masih belum melupakannya?” Tanya Sungmin hati-hati.

Kyuhyun menoleh pada Sungmin. Menjawab pertanyaan itu hanya dengan anggukan lemah. “Kami hampir menikah, hyung..kau pasti tahu seperti apa perasaanku padanya.” Jelas Kyuhyun.

Sungmin menepuk pundak Kyuhyun memberi semangat. “Kyu, selama kau pergi aku juga terus mencarinya. Aku ykin ia masih hidup, sangat. Namun aku tak yakin Ran masih ada dikorea saat ini. Tapi kejadian hilangnya Ran sendiri juga belum bisa dipastikan. Hingga itulah yang menyulitkan pencariannya.” Tutur Sungmin.

Kyuhyun tertunduk lesu. Sudah lebih dari 4 tahun. Batinnnya.

Seorang yang gadis yang hendak dinikahinya hilang begitu saja tanpa jejak. Namanya Kim Ran, gadis cantik berdarah Korea, Jepang, dan Belanda. Perpaduan yang begitu sempurna untuk seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai dokter saat itu. Usianya terpaut lebih muda satu tahun dengan Kyuhyun. Mereka bertemu kala Kyuhyun sedang mengantar kakaknya yang mengalami masalah bulanan namun kala itu berbeda dari biasanya yang akhirnya membuat Ahra harus dilarikan kerumah sakit karena darah yang dikeluarkan tidak seperti biasanya.

Sebagai dokter ahli kandungan, Ran—panggilan gadis itu—tentu mengerti dengan masalah yang menimpa Ahra. Kyuhyun yang saat itu begitu panik dan tak mengerti apapun hanya bisa memohon pada Ran agar menolong kakaknya. Kemudian setelah hampir seminggu Ahra dirumah sakit itu malah menjadikan mereka saling mengenal dan dekat. Kyuhyun benar-benar terpesona ketika melihat Ran setelah memeriksa Ahra saat itu, oh..tentu saja karena saat pertama melihat Ran, Kyuhyun tidak sempat mengagumi kecantikan gadis itu karena terlalu panik. Untung saja ia tak terlambat untuk menyadari kecantikan gadis itu karena ternyata jika ia terlambat sedikit saja, ia akan mempunyai saingan berat yaitu seorang teman Ran yang juga seorang dokter bernama Lee Donghae.

Dan mereka kemudian masih menjalin hubungan baik diluar rumah sakit setelah Ahra sembuh. Dan Ran juga punya tempat tersendiri dihati keluarga Cho apalagi setelah Kyuhyun terang-terangan mengatakan bila ia tertarik pada Ran dihadapan semua keluarganya saat itu. Tuan dan Nyonya Cho sendiri tak ambil pusing selama Kyuhyun memilih seorang gadis yang baik hati dan punya sopan santun seperti yang ditunjukan oleh Ran. Benar-benar menantu idaman. Oh ya, jangan lupakan keahlian memasak Ran. Poin plus yang semakin membuat keluarga Cho tak akan merelakan Ran diambil orang lain dan hanya untuk putra mereka semata.

Keluarga Kim—keluarga Ran—juga tak menolak kehadiran Kyuhyun. Mereka juga sangat menyukai Kyuhyun karena melihat Kyuhyun yang begitu serius untuk menjaga Ran, putri semata wayang mereka karena mereka yang lebih memilih tinggal di Amsterdam dan bukan bersama putri mereka di Seoul.

Pertunangan pun dilakukan setelah 1 tahun hubungan Kyuhyun dan Ran. Mereka melakukan pertunangan tidak terlalu besar-besaran namun hampir seluruh negeri tahu pertunangan mereka bahkan mengalahkan pernikahan yang dilakukan oleh selebritis sekalipun. Tentu saja karena Kyuhyun merupakan putra dari perusahaan ternama di Korea dan Ran adalah putri seorang Profesor sains kebanggan Belanda dan Korea. Kyuhyun dan Ran benar-benar membuat seluruh orang iri terhadap keserasian mereka. Sempurna dengan cinta mereka yang begitu menjanjikan.

6 bulan menjalani pertunangan, Kyuhyun memutuskan melamar Ran disaat Ran baru saja selesai melakukan sebuah operasi besar saat itu. Sebuah lamaran yang sangat tidak masuk akal karena saat itu Ran bahkan masih menggunakan pakaian hijau khas ketika sebuah operasi dilakukan dan masih menggunakan masker dan peluh masih bercucuran dipelipisnya karena baru saja berhasil mengeluarkan seorang bayi yang masih prematur namun karena sebuah kecelakaan bayi itu harus segera keluar atau akan mengancam keselamata ibu dan bayi itu sendiri.

Ran sendiri terkejut bukan main karena setelah memberi tahu bahwa operasinya berhasil dan keduanya selamat kepada keluarga pasien. Tiba-tiba saja beberapa suster dan dokter yang tadi membantunya melakukan operasi, dan jangan lupa keluarga pasien juga ikut menyerahkan setangkai bunga mawar putih kesukaan Ran. Membuat Ran bingung, tentu saja. Tapi kemudian seorang pria dengan topeng dari caracter kartun detectif Conan—kartun kesukaan Ran—datang dan menyerahkan bunga itu juga padanya.

“Hari ini Conan akan melamar Ran.”

 

“Maukah Ran menikah dengan Conan?”

 

Ran hanya bisa tersenyum ketika menyadari siapa dibalik topeng kartun kesukaannya itu. Ia pun mengangguk. Dan kebetulan sekali namanya sama dengan kekasih dari karakter Conan, ‘RAN’. Orang itu membuka sebuah kota kecil dan memperlihatkan sebuah cincin perak yang beberapa bulan sebelumnya begitu ingin dibelinya saat ia dan Kyuhyun berlibur bersama ke Peru. Disematkan cincin itu pada jari Ran. Dan orang itu berdiri kembali berhadapan dengan Ran. Dengan hati-hati dan dengan perasaan yang membuncah bahagia, Ran membuka topeng itu.

Sejenak mereka hanya terdiam dengan senyum bahagia yang tersemat, hingga kemudian Ran lagsung menghambur pada pelukan orang itu. Pria yang dicintainya. Dan satu-satunya pria yang dicintainya adalah Cho Kyuhyun.

Kyuhyun menerima pelukan itu dan kemudian memutar-mutar tubuh mereka karena saking bahagianya.

“Aku mencintaimu.” Ujar Kyuhyun saat itu.

Aku lebih mencintaimu.” Balas Ran.

Kisah pertunangan selesai dan kisah dalam tahap selanjutnya menanti. Pernikahan sudah dimbang mata, 2 minggu lagi Ran dan Kyuhyun hendak mengucapkan janji suci mereka pada Tuhan. Namun sebuah kejadian pahit terjadi begitu saja. Dihari 1 minggu sebelum pernikahan, Ran ditugaskan menuju Mokpo bersama beberapa dokter lainnya. Selama 3 hari mereka ditugaskan namun Ran bisa menyelesaikan tugasnya hanya dalam 2 hari sehingga ia memutuskan pulang sendirian menggunakan bus umum menuju Seoul, namun naas bus itu mengalami pecah ban saat melintasi jalan dipinggiran sungai besar dan bus itu hilang kendali hingga masuk kedalam sungai dan tenggelam.

Kyuhyun panik bukan main ketika berita itu sampai padanya. Bayangkan saja, seorang gadis yang akan dinikasihnya 1 minggu lagi ikut dalam kecelakaan itu dan belum ditemukan bahkan hingga pencarian korban dinyatakan berakhir. Memang bukan hanya Ran yang belum ditemukan, tapi 5 orang korban lainnya. Satu yang saat itu Kyuhyun harapkan, semoga Ran tetap hidup walau entah ada dimanapun gadisnya berada. Ia hanya berharap demikian. Ia tak akan menerima bahwa Ran sudah pergi selama jenazahnya tidak ada. Dan memang sampai 4 tahun kemudian Ran dicari disekitar sungai dan daerah itu tapi hasilnya  masih nihil. Yang ditemukan hanya tas milik Ran. Ya Tuhan…saat itu Kyuhyun begitu terpuruk hingga harus pergi ke Jerman untuk merehabilitasi sikologinya dan akhirnya hingga ia malah memilih mengolah perusahaan yang ada disana.

Namun ia merasa 4 tahun sudah ia pergi dan ia tak mungkin terus menghindar dari Seoul, kota penuh kenangannya dengan Ran karena ia juga menyadari bukan hanya dia saja yang merasa kehilangan Ran, seperti kedua orang tua gadis itu tentunya yang sampai sekarang masih menjalin komunikasi baik dengan keluarga Cho dan masih berharap pula Ran bisa ditemukan dalam kondisi masih hidup.

A Loved One || Gorjesso

 

Tengah hari seusai makan siang bukannya kembali kedalam ruangannya dan menyelesaikan berkas-berkas yang masih menuggu giliran untuk disentuhnya. Kyuhyun malah menjalankan mobilnya menuju sebuah tempat yang begitu ingin dikunjunginya saat baru saja tiba di Seoul. Tempat dimana ia melakukan ciuman pertama pada Ran. Sebuah bukit ditengah ramainya kota Seoul. Bukit yang sepertinya hanya diketahui oleh Ran dan dirinya.

Dibukannya jas dan melepas dasinya pula. Kemudian ia mulai membaringkan dirinya diatas rerumputan bukit tersebut. 4 tahun yang lalu mungkin disini ia akan berbaring bersama Ran setiap hari minggu dimana hanya dihari itu mereka bisa bertemu dan melepas rindu. Mengadakan sebuah piknik kecil dan menghabiskan waktu hingg matahari tenggelam disana. Tempat ini benar-benar merekam dengan baik setiap kenangannya dengan Ran bahkan bunga mawar putih yang dulu ditanamnya sebulan sebelum kejadian yang menimpa Ran masih tumbuh ditempat ini dengan baik. Membuat Kyuhyun semakin dilanda rindu yang sudah tak karuan lagi rasanya.

“Ran…” Lirihnya sendu. “Bogoshippo..” Lirihnya lagi kini disertai aliran air mata dikedua pipinya.

Dan ketahuilah. Seorang pria yang menangis berarti karena pria itu sudah tak bisa lagi membendung sesuatu dalam hatinya. Sesuatu yang pastinya lebih dari apa yang dirasakan seorang wanita. Kyuhyun semakin terisak dan kini menutupi wajahnya dengan satu tangannya. Tubuhnya bergetar hebat.

Sungguh, setiap orang yang melihat keadaan Kyuhyun saat ini pasti juga akan ikut menangis. Dan sudah entah beberapa kali Kyuhyun akan menjadi seperti ini setiap mengingat gadisnya. “Bogoshippo..” Lirihnya. Lagi dan lagi bibir itu mengucap rindu. Namun tak bisa sedikitpun menyecah rasa rindu pada Ran, gadis yang dicintainya kemarin, saat ini, dan sampai kapanpun.

Itu janji Kyuhyun.

Kyuhyun berjalan-jalan disekitar bukit itu. Menemukan beberapa tempat sudah sedikit berbeda dari 4 tahun yang lalu. Adanya ayunan dan beberapa tanaman bunga lain disana. Kyuhyun mengambil kesimpulan bahwa tempat ini akhirnya ada yang mengetahui selain dirinya dan Ran. Dan itu tidak masalah untuknya selama bukit dan bunga mawarnya dan Ran tidak diusik oleh orang lain.

“Selamat siang.”

Kyuhyun terlonjak kaget dan menemukan seorang pria yang sepertinya sebaya dengannya berdiri dibelakangnya ketika ia tengah melihat sekumpulan bunga lily.

“Ah…selamat siang.” Balasnya ramah.

“Kau pemilik mobil hitam didepan?” Tanya pria itu.

“Ne. Memangnya ada apa?” Jawab Kyuhyun.

“Tidak. Aku hanya sedang memastikan bukan ornag jahat yang memasuki pekaranganku.” Jelas pra itu.

Kyuhyun mengerutkan alisnya. Bukit ini ada yang memiliki? Apa mungkin iya? Bukankan ini milik pemerintah?

“Aku membeli pekarangan ini.” Jelas pria itu sebelum Kyuhyun menanyakan apa yang terlintas dipikirannya.

“Nde?” Namun Kyuhyun masih butuh penjelasan.

“Em….Seseorang yang begitu penting untukku. Yah…sebut saja tunanganku, ia begitu menginginkan pekarangan ini jadi aku membelinya sebagai hadiah ulang tahunnya 2 tahun yang lalu.”  Jelas pria itu lagi. Dan Kyuhyun mengangguk mencoba mengerti walaupun sebenarnya ia sedikit kesal karena tempat kenangannya bersama Ran sudah menjadi mili pribadi, sayangnya itu bukan dimilikinya. Sial sekali karena ternyata tanah pemerintah ini bisa dibeli. Apakah pria ini adalah orang penting di pemerintahan hingga bisa membeli tanah pemerintah yang dulunya akan dibuat perkebunan bunga?

“Oh iya anda sedang apa disini?” Tanya pria itu.

“Aku hanya sedang bernostalgia dengan tempat ini. Tapi setelah 4 tahun ternyata sudah sedikit berbeda.” Jawab Kyuhyun jujur.

“Ah…maafkan aku jika memang membuat tempat ini sedikit berbeda. Aku hanya mencoba membuat tempat ini bisa dikunjungi tiap waktu untuk menghilangkan penat ketika aku dan tunanganku kemari.” Ujar pria itu menyesal.

“Gwenchana..Aku tahu maksudmu. Yang terpenting dari bukit itu tidak ada yang berubah.” Ucap Kyuhyun sembari tangannya menunjuk bukit hijau dengan satu pohon rindang disana dan satu tanaman mawar putih miliknya dan Ran.

Pria itu juga mengangguk tanda setuju. “Aku memang sengaja membiarkan bukit itu tetap sediakala. Tunanganku yang memintanya…apalagi ketika melihat tanaman mawar dibukit itu ia begitu tertarik untuk membeli pekarangan ini.” Ujar pria itu. “Sekali lagi aku minta maaf jika membuatmu tidak nyaman.” Ucap pria itu meminta maaf.

“Ah…Gwenchana…Bukankah aku juga tidak sedang menyalahkanmu?” Ucap Kyuhyun. Ia terkesan dengan sikap ramah dan segan dari pria ini. “Ngomong-ngomong hari sudah menginjak sore. Sepertinya aku harus pamit tuan—“

“Siwon, Choi Siwon.”

“Choi Siwon putra Choi Suhan?” Tanya Kyuhyun dan membuat pria bernama Choi Siwon itu juga terkejut. “Bagaimana kau tahu?”

“Perusahaan kita bekerja sama dalam proyek pembangunan super mall di Jerman 2 tahun lalu.” Jawab Kyuhyun.

“Benarkah, pantas saja. Apa kau Cho Kyuhyun, Presdir dari Lypco Group yang ada di Jerman?” Kyuhyun mengangguk membenarkan. “Ternyata kita saling mengenal, walau aku tahu kau dari ayahku yang memang mengelola SS Holding enterpries di Jerman.”

“Ya…benar…sampaikan salamku pada tuan Choi Suhan.”

“Ah, ne..tentu saja. Semoga kita bisa bekerjasama lagi untuk kedepannya.” Ujar Siwon ditanggapi senyum oleh Kyuhyun.

A Loved One || Gorjesso

 

Keesokan harinya sepertinya SS Holhing Enterpries benar-benar hendak bekerjasama dengan perusahaan dengan presdir bernama Cho Kyuhyun. Bahkan CEO mereka, Choi Siwon sendiri yang datang menemui Kyuhyun dikantornya dan mereka berbicara empat mata tentang proyek milik SS tentang pembuatan apartemen mewah dikawasan pulau Jeju. Karena Siwon pikir memang perusahaan Kyuhyun sangat tepat menjadi patner mereka dalam bidang advertising, investasi dan tetek bengek lainnya. Sedangkan SS hanyalah merambah bidang tanah seperti hotel, mall, apartemen, perumahan, dll, namun rekam jejak SS juga tak bisa disepelekan, karena mereka punya tanah-tanah dikawasan strategis diseluruh dunia. Patner-patner mereka juga begitu loyal, dan Siwon berniat mengajak Kyuhyun juga untuk menjadi patner loyalnya mengingat kerjasama SS dan Lypco juga berjalan lancar dan Lypco benar-benar menjadi seorang advertising yang begitu luar biasa. Super mall milik SS menjadi mall terbesar ke-3 di Jerman dan mulai mengalahkan pesaingnya dalam hal kunjungan yang menjapai angka ratusan ribu per-harinya.

“Seharusnya kau menghubungiku dulu sehingga kau tak perlu repot datang langsung persahaanku, Siwon-ssi.” Ujar Kyuhyun merasa tidak enak mengingat jarak SS dan Lypco yang harus ditempuh dengan waktu 30 menit ditambah kemacetan karena letak 2 perusahaan ini didaerah yang begitu strategis dan merupakan kawasan perkantoran.

“Gwenchana. Aku juga ingin mengunjungi seorang yang sudah berjasa membuat Super mall kami di Jerman menjadi penuh sesak oleh pengunjung. Kami berterima kasih untuk itu.”

“Kau terlalu berlebihan, Siwon-ssi. Itu adalah tugas kami, bukan?” Balas Kyuhyun. Siwon mengangguk setuju.

“Lalu apakah seorang CEO SS datang kemari hanya untuk berterimakasih?” Tanya Kyuhyun yang memang penasaran dengan kedatangan Siwon yang cukup mendadak. Mereka bahkan seperti rekan lama yang sudah lama tak bertemu. Melihat Siwon yang bahkan langsung datang kekantornya padahal mereka baru berkenalan kemarin.

“Ah…tentu kedatanganku tidak jauh-jauh dari bisnis. Bukan maksudku menyinggung. Tapi aku benar-benar ingin membuat kerjasama lagi dengan Lypco.” Jawab Siwon menjelaskan maksud kedatangannya.

Kyuhyun mengangguk mengerti. “Ah…begitu. Tapi baru saja aku akan memasang iklan bahwa kami menerima kerjasama diTV, tapi ternyata kau sudah mengetahuinya?”

“haha…benarkah. kebetlan sekali. Kalau begitu jadikan SS klien yang kau perhitungkan. Karena kami yang mendaftar pertama.” Gurau Siwon.

“Tentu saja. Kau tidak perlu khawatir, Siwon-ssi. SS dan Lypco pernah bekerjasama dan itu berjalan dengan sangat baik. Kalian patut untuk menjadi prioritas pelayanan kami.” Ujar Kyuhyun menyetujui. “Kalau boleh tahu, proyek apa yang akan kau ajukan dalam kontrak kerjasama kita, Siwon-ssi?”

“Oh..itu adalah pembangunan sebuah apartemen mewah di Jeju. Karena aku pikir sebuah hotel sudah terlalu banyak sedangkan orang-orang ingin sekali menetap disana. Jadi kami pikir proyek apartemen ini bisa menjadi pilihan yang tepat.”

“Aku setuju. Akan aku hubungi sekertarisku untuk segera membuat kontraknya.” Ujar Kyuhyun kemudian mengulurkan tangannya.

“Deal.”

“Deal.”

A Loved One || Gorjesso

 

“Kyu, kau sudah siapkan bunga mawar putihmu?” Tanya Ahra sembar masih sibuk dengan urusannya sendiri bersama sang suami Park Jung Soo yang membantu wanita itu berbenah.

“Neh.” Jawab Kyuhyun tak bersemangat.

Ahra dan Jung Soo seketika menoleh pada adik mereka yang terlihat begitu lesu. Atau memang sejak kemarin demikian. Ahra memaklumi itu, karena hari ini bertepatan dengan hari dimana kecelakaan bus yang menimpa Ran terjadi. Dan ini sudah menjadi tahun yang ke-5 ritual menabur bunga dilakukan oleh keluarga Kyuhyun dan Ran. Bukan bermaksud mendo’akan bahwa Ran sudah meninggal. Tapi ini hanya sebagai bentuk bagaimana mereka mengenang dan sebagai bentuk penyampaian harapan bahwa sampai saat ini mereka masih begitu berharap bahwa Ran masih hidup walau entah dimana dan entah bagaimana keadaannya.

Namun Kyuhyun baru pertama kali mengikuti ritual ini. Tentu saja karena selama 4 tahun Kyuhyun bahkan tidak bisa menginjakan kakinya ke Korea karena mental dan jiwanya seperti terguncang. Dan sekarang Kyuhyun berpikir sudah saatnya ia datang juga dan melakukan apa yang keluarganya lakukan. Ia tak bisa terus menghindar dari kenyataan yang terjadi. Sekalipun hatinya terus membantah.

Karena cintanya yang terus tumbuh tanpa alasan.

Karena rindu yang terus membuncah tanpa bisa terkondisikan.

3 mobil tiba di sebuah pinggiran sungai setelah perjalanan yang cukup jauh dari Seoul menuju Mokpo. Satu persatu orang turun dari mobil dengan style serba hitam dan bunga mawar putih yang berada ditangan mereka. Namun ada seornag pria yang masih betah didalam mobil, pria itu meletakan kepalanya diatas kemudi. Merasa begitu lelah, bimbang, sedih, kecewa, cinta, rindu yang entah mengapa langsung menyapanya begitu ia tiba ditempat ini.

“Gelar karpetnya.” Perintah tuan Cho pada menantu laki-lakinya, suami Ahra.

Jung Soo menggelar karpet kecil yang muat untuk 2 keluarga itu yaitu, ayah & ibu Kyuhyun, Ahra, Jung Soo, ayah & ibu Ran, serta tentu saja Kyuhyun. Namun mereka masih menunggu Kyuhyun yang terlihat masih duduk didalam mobil. Mereka paham keadaan putra mereka yang pasti tak mudah untuk sekedar pergi ketempat ini walau sudah berlalu 5 tahun lamanya.

“Bujuk dia.” Ujar ibu Kyuhyun pada Ahra yang kemudian bangkit dan ditemani Jung Soo untuk membujuk Kyuhyun.

“Kyuhyun-ah.” Panggil Ahra pelan setelah membuka pintu mobil yang dikemudikan Kyuhyun sendiri menuju tempat ini.

Kyuhyun menoleh pada kakaknya. Dan Ahra langsung terenyuh melihat mata Kyuhyun yang sudah berkaca-kaca. Lagi, ia melihat adiknya begitu rapuh. Tuhan, akan sampai kapan adiknya menjadi seperti ini?

“Turunlah, kami semua sudah menunggumu.” Bujuk Ahra. Kyuhyun mengangguk dan patuh dengan bujukan kakaknya. Ia pun segera turun dari mobil dengan membawa bunga mawar putih ditangannya.

Setelah semuanya berkumpul mereka memulai ritual yang sudah menjadi hal wajib sejak 5 tahun yang lalu. Ayah Ran yang memimpin jalannya do’a kemudian semua anggota keluarga menyampaikan harapan sembari menabur bunga keatas air sungai yang mengalir tenang ditempat itu. Dan kemudian terakhir Kyuhyun. Pria itu lebih banyak diam kala ritual dilakukan. Menunduk lesu dan terkadang melihat kedepan namun tatapannya kosong.

“Kyuhyun-ah.” Panggil tuan Kim, ayah Ran.

“Ah. Ne, abonim..” Jawab Kyuhyun sedikit terkejut karena sedari tadi pikirannya terus terbagi dan tak fokus pada apapun yang dilakukan keluarganya.

“Sekarang giliranmu, dan kami akan menungumu di mobil.” Ujar tuan Kim.

“Mmm..Aku mungkin akan lama. Jadi sebaiknya semua anggota keluarga menuju penginapan yang sudah dipesan. Aku akan menyusul.” Tutur Kyuhyun.

“Apa kau baik-kaik saja jika kami tinggal?” Tanya tuan Kim.

Kyuhyun mengangguk pasti. Tuan Kim pun hanya bisa menerima usulan Kyuhyun lalu bangkit dan pergi dari hadapan Kyuhyun dan disusul oleh yang lainnya. Mereka memang sudah sepakat untuk memberikan Kyuhyun privasi.

Kyuhyun kembali bersimpuh diatas bebatuan pinggiran sungai yang sudah dilapisi karpet sebagai alasnya. Matanya terpejam erat merasakan dadanya yang bergemuruh tak bisa terkendalikan. Bibirnya mulai bergetar tak bisa menahan lagi apa yang hendak meledak dalam dirinya. Tapi ia harus menahannya, ini kali pertama ia menuju ke tempat penuh kenangan pahit ini sejak 5 tahun yang lalu.

“Hi..” Ucap bibir Kyuhyun akhirnya. Mencoba menampilkan senyum semanis yang ia bisa.

“Sudah 5 tahun, benar ‘kan?” Air matanya kini sudah kembali terkumpul dipelupuk matanya.

“Ini terlalu lama, sayang…sudah terlalu lama kau pergi. Apa kau tidak merindukanku?” Aliran air mata itu kini tercipta diiringi isakan menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

“Aku…Aku tidak tahu lagi harus bagaimana…ini terlalu menyakitkan. Aku bahkan masih terus memimpikanmu dalam tidurku.” Keluh Kyuhyun.

“Kenapa? Kenapa kau hanya datang dalam mimpi? Kenapa kau tak kunjung kembali? Aku merindukanmu….aku merindukanmu.” Isakan itu makin menjadi disertai pukulan-pukulan yang Kyuhyun lakukan didadanya menahan sesak yang menyergap tiap kata rindu itu terucap dari bibirnya.

“Seharusnya 5 tahun yang lalu kita sudah menjadi sepasang suami-istri dan seharusnya juga di tahun ini mungkin anak-anak kita sudah masuk sekolah…bukankah demikian?” Ceritanya, berandai jika saja kecelakaan itu tak terjadi walau kenyataanya tak akan pernah bisa dan tak akan pernah terjadi. Ini menambah lagi alasan Kyuhyun untuk menangis, menangisi betapa menyedihkannya jalan cerita cintanya. Ditinggal orang terkasih disaat janji suci sudah didepan mata mereka. Terlalu menyakitkan, terlalu menyedihkan.

Derai air mata Kyuhyun terus mengalir bersama setiap ucapan rindu yang sudah terkumpul selama 5 tahun didalam palung hatinya. Tak akan menghentikan air yang orang-orang anggap sebagai tanda kelemahan ini hingga semuanya rasa rindu dan cintanya tersampaikan dan setelah itu Kyuhyun berjanji, ia akan bangkit dari kesedihannya ia tak bisa terus tenggelam dalam ketidak percayaannya karena kepergian Ran yang belum bisa dipastikan.

Kyuhyun berjanji walau nantinya ia hanya akan terus berjalan menyusuri jalan yang sudah digariskan tuhan dan ia pun sudah memutuskan, ia tak akan mengizinkan posisi Ran tergantikan oleh siapapun walau wanita itu melebihi Ran dalam segi apapun. Karena baginya, sejak Ran pergi menghilang dari jarak pandanganya, saat itu pula Ran membawa seluruh cinta dan hatinya pergi bersama gadis itu hingga tak tersisa.

“Boghosippo…jeongmal bogoshipo..” Lirih Kyuhyun setelah menyudahi segala gundahnya selama ini. Setelah menaburkan semua mawar putih itu, Kyuhyun mengambil botol kecil dari dalam saku jasnya kemudian diisinya botol itu dengan air dari sungai itu hingga penuh dan kemudian menutupnya dan menyimpan kembali botol itu kedalam sakunya.

“Aku harus pergi, sayang…jika kau ingin kembali, kembalilah…kami semua menunggumu dengan cemas. Aku akan merindukanmu, akan selalu merindukanmu..jaga dirimu baik-baik, sayang…”

“Saranghae..jeongmal saranghae..”

Ungkapan cinta itu menjadi akhir dari pertemuan selama 5 tahun ia pergi dari Korea. Mengunjungi tempat yang menyimpan kenangan pahit tentang hilangnya cintanya, orang terkasihnya, hatinya, Ran-nya.

Sekali lagi Kyuhyun melihat kearah aliran sungai itu menyimpan baik-baik dalam memorinya. Mengulas sebuah senyum walau hati tersayat perih.

“Aku pergi, sayang..” Ucap Kyuhyun sebelum benar-benar pergi dari tempat itu dengan mobil BMW hitamnya menyusul keluarganya yang sudah tiba dipenginapan yang mereka sewa karena tak mungkin kembali ke Seoul hari ini juga selalin alasan lelah juga karena mereka harus menjaga kehamilan Ahra yang masih muda dan rentan.

Disisi lain, seorang tengah memandang kepergian mobil hitam BMW milik Kyuhyun dengan kedua matanya yang dusah berkaca-kaca. Selama 4 tahun ini ia selalu menangkapi dan mengumpulkan bunga mawar putih yang ditaburkan oleh keluarga Kyuhyun dan Ran. Namun kali ini ada yang begitu membuat hatinya bergejolak, yaitu karena untuk pertama kalinya Kyuhyun datang dan ikut melakukan apa yang sudah 4 tahun ini dilakukan.

 

A Loved One || Gorjesso

3 minggu setelahnya, yaitu setelah kontrak kerjasama antara Lypco Grop dan SS Holding Enterpries sudah ditandatangani oleh masing-masing CEO dari pemimpin perusahaan raksasa Korea Selatan itu. Kerjasama pun mulai dilakukan dan berjalan dengan baik sejauh ini, dan menghasilkan banyak dampak baik pula. Berkat menggaet Lypco dalam bidang advertising, SS bisa mendapatkan investasi dari berbagai perusahaan dan bahkan SS hanya mengeluarkan sepertiga dana yang digunakan untuk membangun sebuah apartemen mewah di Jeju yang menjadi kerjasama. Sebagai ucapan terimakasih akhirnya Siwon mengajak Kyuhyun berpesta barbekyu di tempat dimana mereka pertama bertemu.

Kyuhyun mengenakan pakaian santai seperti kemeja putih bermotif abstrak dipunggungnya dan celana jeans biru serta sepatu flat berwarna merah yang rasanya sudah lama sekali tidak ia pakai karena ia tinggal sepatu kesayangan itu di Korea selama ia di Jerman. Sepatu penuh kenangan karena sepatu itu adalah hadiah ulang tahun dari Ran. Ya Tuhan…rasanya sakit sekali tiap ia memandangan kebawah pada sepatu itu.

Penampilannya yang terbilang begitu trendi dan terlihat muda dari biasanya pun membuat beberapa orang yang ternyata juga diundang dalam acara itu menatap kagum dan memuja pada Kyuhyun terutama kaum wanita. Ia menjadi merasa bosan karena selalu menjadi pusat perhatian.

“Kyuhyun-ssi!” Sebuah penggilan membuyarkan lamunannya dan ia kemudian mencari asal suara yang memanggil namanya yang ternyata pemiliknya adalah Siwon.

“Oh…Siwon-ssi.”

“Selamat datang.” Ucap Siwon lalu mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Kyuhyun. “Silahkan duduk.” Ucap Siwon lagi mempersilahkan Kyuhyun duduk disebuah kursi kayu yang melingkari sebuah meja besar mirip meja makan namun sangat besar dan banyak kursi yang sudah mulai terisi oleh beberapa orang yang Kyuhyun tahu adalah rekan kerjasama mereka dalam bisnis apartemen di Jeju.

Sebenarnya Kyuhyun tidak begitu suka ketika Siwon mengajaknya merayakan kerjasama ini apalagi dengan tempat yang disebutkan oleh Siwon. Tempat dimana semua rekaman kenangannya tersimpan. Namun ia harus bagaimana lagi, ia tidak enak untuk menolak ajakan Siwon yang sepertinya begitu mengharapkan kedatangannya.

Kyuhyun memutar pandangannya menuju bukit yang kalian pasti sudah tahu apa yang akan Kyuhyun renungkan dipikirannya ketika melihat bukit itu. Tanpa sadar memorinya seolah berputar tanpa bisa dikondisikan begitu ia menatap pada bukit itu. Ia bahkan sempat berhalusinasi Ran sedang berdiri disana dan memetik bunga mawar putih yang mereka tanam disana. Kemudian mencium aroma bunga itu dan duduk disana. Kyuhyun mencoba menjernihkan pikirannya dan menggelengkan kepalanya mencoba bangun dari halusinasinya. Namun ia tak berhasil. Ia pun memejamkan matanya sejenak. Hingga beberapa saat kemudian, disaat ia membuka mata—

Gadis itu menghilang. Ran-nya menghilang. Kyuhyun panik dan kelimpungan mencoba mendekat menuju bukit itu sampai sebuah tangan mencegahnya mendekat menuju bukit itu.

Kyuhyun menatap orang yang memegang tangannya tak  mengerti.

“Tuan, apa kau tidak melihat dipapan itu tertulis ‘DON’T ENTER HERE’.” Ujar orang itu pada Kyuhyun. Kyuhyun pun menoleh pada bukit itu yang kini memang sudah dipagari oleh sebuah tali yang dipercantik dengan hiasan dan ada papan yang bertuliskan sama seperti yang diucapkan oleh orang itu.

Kyuhyun menghela nafas. “Ne. Mianhamnida.” Kyuhyun pun berbalik kembali menuju meja dimana ia dipersilahkan duduk oleh Siwon. Dengan masih terpikir akan kejadian tadi. Apakah ia benar-benar berhalusinasi tadi?

Ya. Tentu saja. Mana mungkin Ran yang sudah hilang selama 5 tahun ini tiba-tiba kembali. Dan datang pada acara seperti ini? Walau dalam hati kecilnya ia berharap itu benar-benar terjadi.

Setelah kembali duduk dan dihadapanya adalah Siwon. Disaat itu pula Kyuhyun seperti merasa kembali berhalusinasi, tapi Demi Tuhan ini seperti nyata. Ia…ia kembali bisa melihat gadisnya, Ran-nya. Gadis itu bahkan tengah berjalan mendekat padanya dengan membawa sebuah mangkuk yang entah berisi makanan apa. Tapi yang jelas dari semua yang sedang dilihatnya, Kyuhyun menyimpulkan gadis itu nyata. Karena Ran tersenyum, dan terlihat sangat cantik dengan dres putih selutut serta blazer biru tua dan rambut coklat tuanya yang tergerai dan terlihat begitu mempesona ketika rambut itu terbuai oleh angin.

“Oppa.”

Kyuhyun terkesiap saat Ran bersuara. Benarkah jika memang ini halusinansi tapi kenapa ia bisa mendengar suara Ran?

“Oppa.”

Kyuhyun tersadar dan langsung terlihat bingung dengan hal yang kini nampak dalam matanya.

“Oh, chagiya.” Siwon pun mengambil mangkuk yang diberikan oleh seorang gadis yang sedari tadi menjadi objek perdebatan dalam pikiran Kyuhyun. “Duduklah dan akan kuperkenalkan dengan seorang yang sudah kucceritakan kemarin padamu.” Titah Siwon pada gadis itu setelah mengecup pipi gadis itu.

Chagia?

Kyuhyun tak mengerti. Siwon dan Ran mereka—

Sepasang kekasih? Apa-apaan ini?

Namun semuanya terjawab ketika Siwon kembali berkata. “Kyuhyun-ssi, kenalkan ini tunanganku. Namanya Shin Nara.”

Bagai langsung terjun dari puncak mount everst tanpa parasut. Hati Kyuhyun begitu terpukul mendengar nama yang disebutkan oleh Siwon pada gadis yang seharusnya namanya adalah Kim Ran. Namun itu ternyata hanya bisa menjadi harapan kosong bagi Kyuhun. Mereka hanya mirip.

Hanya mirip. Ucap Kyuhyun dalam hati.

“Shin Nara Imnida.”

Kyuhyun membalas jabatan tangan gadis bernama Shin Nara itu dengan sedikit ragu. “Cho Kyuhyun.

Acara pesta itu berjalan dengan lancar. Semua terlihat menikmati acara itu dengan hati yang senang, namun semua itu berbanding terbalik dengan pria bermarga Cho yang masih betah diam dan sesekali mencuri pandang pada tunangan rekan bisnisnya. Bukan bermaksud untuk mencari masalah dengan memandangi tunangan orang lain. Tapi karena kasus yang kini terjadi pada Kyuhyun adalah lain.

Kenapa mereka harus mirip? Kenapa mereka harus sama walau warna rambut mereka berbeda Ran hitam dan panjang, sedangkan gadis ini coklat dan pendek sebahu tapi tinggi mereka Kyuhyun pikir sama, hanya setinggi bahunya. Begitu juga bibir, alis, mata bulat mereka juga sama yang sama-sama memiliki bola mata berwarna coklat terang, namun ada satu yang disadari Kyuhyun. Gadis bernama Shin Nara ini tak memiliki tahi lalat dibawah garis matanya. Sedangkan Ran-nya memilikinya.

Jadi, inikah bedanya? Lalu mengapa hal itu saja yang membuat mereka berbeda?

Tidak! Ada lagi, nama meraka berbeda tentu saja.

Serta dari sikap dan sifat gadis itu terlihat gadis itu adalah seorang yang pandai, periang dan mudah bergaul. Sedangkan Ran, adalah seorang yang tentu saja pandai namun Ran adalah gadis yang pemalu setiap kali berdekatan dengan pria gadis itu akan selalu menunduk malu walau pria itu adalah Kyuhyun sekalipun. Tapi gadis ini berbeda, ia bahkan tak segan membalas ciuman pipi Siwon didepan umum.

Mereka berbeda, Cho Kyuhyun. Apa lagi yang kau harapkan?

Ingatlah, didunia ini ada 7 orang yang mirip satu sama lain.

Tapi kenapa meraka harus begitu mirip? Protes Kyuhyun dalam hatinya. Merasa tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi hari ini. Tuhan…apa lagi ini?

Setelah beberapa hari yang lalu ia mantap untuk tidak hanyut dalam kesedihan lagi. Tapi dihadapannya kini disuguhkan kenyataan yang sulit dicerna oleh akal pikiran.

“Shin Nara, sebenarnya siapa dirimu?”

TBC

Kyu-Ran || A Loved One | A Fanfiction By Gorjesso@2015 All Right Reserved

Bagaimana? Apa kalian tertarik dengan cerita ini? Maaf yah jika banyak typo, manusia kan tempatnya salah. #alibi

Mohon Like dan Komentarnya, ya…

 

#Jika lian berminat untuk pesan cover seperti yang aku gunakan dalam ff ini, silahkan pesan saja dan jangan sungkan menghubungi staff kami (gorjesso) di nomor 085602053020 atau bisa membaca dulu persaratan dan kesepakatan di link =>> www.facebook.com

Chu:* #ketawa_evil

Kunjungi  ya…. : www.gorjesso.wordpress.com

www.gorjesso.blogspot.com

Like ya…. :www.facebook.com/gorjesso

Jika ingin berkenalan, silahkan mampir : www.facebook.com/tatikafransmorona

Twitter : @tha_tika 29